Langsung ke konten utama

Pelupa Atau Sudah Pikun?

Aku kehilangan blog awalku.

Dulu sekali, zaman yang namanya friendster pernah berjaya, aku cukup rajin menulis di blog section-nya. Segala hal kutulis di situ, dari yang umum, sentilan ke orang-orang yang tak kusebutkan namanya, bahkan sampai curahan perasaanku yang kalau dipikir sekarang, bersifat SANGAT pribadi. I don't know what was I thinking at that time to upload such stories that all people can read about!

Mungkin namanya awal zaman social network baru mulai, masih dalam tahap mencoba, tak terpikirkan untuk membuat alternative account yang cenderung anonim kalau mau menuliskan hal-hal yang kalau dibaca sekarang mungkin akan memalukan. Tetapi aku harus akui bahwa semua itu bagian dari perkembanganku dalam berinteraksi di dunia nyata, dunia maya, dan perkenalan dengan media sosial : apa yang boleh, tak boleh, atau pantas untuk dibagikan ke orang lain. Hell, a lot of people learning at that time how to deal with social media and its dynamics. Peraturan bersosialisasi belum "baku" bahkan mungkin belum ditulis sama sekali. Ha!

Setelah menemukan Facebook, tentu saja mayoritas kami pindah ke sana. Perlahan tapi pasti, Friendster menuju kematiannya. Salah sendiri, tak bisa mempertahankan hype. Namanya juga persaingan. Tetapi yang tetap kusayangkan pada saat itu adalah kumpulan tulisanku selama sekian tahun, masih tersimpan di server milik Friendster dan jujur saja aku tak tahu bagaimana cara migrasi semua tulisan itu ke Facebook. Tak masuk akal rasanya kalau harus meng-copy satu persatu tulisan dari Friendster lalu mengunggah ulang di Facebook. Lama, membosankan, dan saat itu koneksi internet tidak seandal sekarang, sedangkan wi-fi hotspot adalah barang langka dan mahal.

Sampai akhirnya aku menemukan sebuah artikel di internet tentang cara export/download semua isi blog dan memindahkannya (import/upload) ke ....

Nah di sini aku lupa sama sekali apa nama website tersebut. Bahkan untuk menuliskan beberapa kata kunci dan meng-google lokasinya saja aku tak bisa.

Bayangkan, kumpulan tulisan sekian tahun lengkap dengan gambar dan foto yang kuunduh ke harddisk lalu unggah lagi ke situs lain, yang aku tak ingat namanya, username dan password-nya! Saat sekarang ini aku mau mencari lagi situs itu, berusaha memindahkannya per posting ke blog ini, aku tak bisa! Hanya karena aku tak ingat sama sekali!

Bodohnya!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bugging Me

Look, I am not a person that you might call "grammar Nazi" but CMIIW, shouldn't this ad be corrected? Is it or is it not the correct word should be " SMOOTHER "?

Pameran 200 Tahun Raden Saleh

Billboard Pameran Raden Saleh di Parkiran Museum Nasional

Parkir "Ngaco" dan Tak Pedulian...(?)

Yeah aku tahu kalau memang parkir mundur itu SULIT apalagi kalau available space for maneuvering  sangat terbatas. Tetapi kenapa -- kalau memang masih ada waktu untuk itu -- tidak melakukan koreksi atas posisi parkir mobil yang kita pergunakan kalau kita sadar itu bisa menyulitkan diri sendiri untuk keluar dari parkiran nantinya (atau orang lain untuk memasuki tempat parkir di sebelah kita)? Misalnya posisi di atas, seberapa sulitnya untuk sadar bahwa posisi parkir kita itu SANGAT MIRING bahkan sampai memakan space parkir sebelah kita? Serendah itukah kemampuan mengemudimu? Yang terpikirkan olehku adalah dia terburu-buru ( positive thinking ) atau tak pedulian ( negative thinking ). Atau: Apakah SIM A yang kau pergunakan itu diperoleh dengan cara-cara tak pantas atau bahkan ilegal? Mengapa oh mengapa dirimu parkir dengan posisi sedemikian rupa?