Langsung ke konten utama

Selamat Pagi dari Semarang

Kalau tak salah ini adalah posting pertamaku dari luar Tangerang Selatan dan/atau DKI Jakarta. Kuharap akan ada berkali-kali perjalanan keluar kota lagi yang aku lakukan selama aku masih menulis di blog ini sehingga ada berbagai macam hal yang dapat kubagikan kepada kalian yang kebetulan nyasar blog-walking dan menemukan tulisan ini (atau blog ini secara keseluruhan)!

Tapi ingatlah, kalau kalian nyasar sehingga menemukan laman ini, perlu kalian ketahui bahwa aku juga nyasar sehingga membuat blog ini!

Sebenarnya sangat ingin sekali aku membagikan beberapa buah foto yang kudapatkan dalam kunjunganku kali ini ke Semarang tetapi sayang sekali kamera SLR bututku yang setia itu ketinggalan di Tangerang Selatan dan kamera handphone-ku kali ini belum berhasil menemukan sasaran obyek yang tepat. Jadi kemarin pagi saat aku menunggu penerbanganku, tentu saja aku melihat beberapa orang yang berjalan menenteng tas kamera mereka dengan gagahnya -- tentu saja "gagah" dalam hal ini karena mereka laki-laki -- dan membuatku ingin bertanya, perjalanan fotografi ke mana?

Tentu saja tak kutanyakan. Aku orang yang (sayangnya) merasa sulit untuk memulai sebuah percakapan dengan orang asing. Anyway, aku melantur terlalu jauh dari niat yang sekedar ingin mengucapkan "Selamat Pagi!"

Jadi, terima kasih sudah nyasar ke sini dan semoga pagimu menyenangkan!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bugging Me

Look, I am not a person that you might call "grammar Nazi" but CMIIW, shouldn't this ad be corrected? Is it or is it not the correct word should be " SMOOTHER "?

Pameran 200 Tahun Raden Saleh

Billboard Pameran Raden Saleh di Parkiran Museum Nasional

Parkir "Ngaco" dan Tak Pedulian...(?)

Yeah aku tahu kalau memang parkir mundur itu SULIT apalagi kalau available space for maneuvering  sangat terbatas. Tetapi kenapa -- kalau memang masih ada waktu untuk itu -- tidak melakukan koreksi atas posisi parkir mobil yang kita pergunakan kalau kita sadar itu bisa menyulitkan diri sendiri untuk keluar dari parkiran nantinya (atau orang lain untuk memasuki tempat parkir di sebelah kita)? Misalnya posisi di atas, seberapa sulitnya untuk sadar bahwa posisi parkir kita itu SANGAT MIRING bahkan sampai memakan space parkir sebelah kita? Serendah itukah kemampuan mengemudimu? Yang terpikirkan olehku adalah dia terburu-buru ( positive thinking ) atau tak pedulian ( negative thinking ). Atau: Apakah SIM A yang kau pergunakan itu diperoleh dengan cara-cara tak pantas atau bahkan ilegal? Mengapa oh mengapa dirimu parkir dengan posisi sedemikian rupa?