Langsung ke konten utama

Setelah Beberapa Tahun Kemudian

Yeah, sekarang kami teman-teman satu lembaga pendidikan dulu hanya bertemu saat ada teman seangkatan yang melaksanakan resepsi pernikahan. Mungkin terdengar menyedihkan tetapi sebenarnya seperti itulah hidup. Ketika dulu sekolah bersama bisa dibilang setiap hari orang-orang itu lagi yang ditemui bahkan sampai bisa dibilang bahwa beberapa orang itu hidup bersama. Tapi tanpa ada hubungan seks. Setidaknya yang aku ketahui.

Nah seperti yang terjadi beberapa waktu yang lalu saat aku datang ke resepsi seorang teman di wilayah Jakarta Pusat sehingga bisa bertemu dengan teman-teman lama. Selain mencicipi sebanyak mungkin jenis makanan prasmanan yang tersedia tentu langkah selanjutnya adalah mengambil jenis makanan yang paling dirasakan enak di lidah dan menggugah selera. Dalam hal ini prinsip si Ogah Rugi beraksi kembali dan ya, aku merasa cukup malu untuk menambah terlalu banyak meskipun setelah makan beberapa jenis hidangan, tetap saja aku masih lapar.


Tentu saja meskipun masih merasa belum cukup kenyang, tetapi keeping up dengan teman-teman jauh lebih penting. Tidak lupa tentu beberapa kali mengambil foto yang entah akan berguna atau dilihat lagi nantinya entah tidak. Untuk tidak menjadi mubazir, di atas aku sertakan sebuah foto teman-teman satu sekolahan. Sepertinya sudah pada buncit semua. Namanya juga perbaikan nasib dari anak kos menjadi profesional muda.

Hm, sepertinya menyebut diri sebagai golongan profesional muda terdengar terlalu berlebihan. Benarkah?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bugging Me

Look, I am not a person that you might call "grammar Nazi" but CMIIW, shouldn't this ad be corrected? Is it or is it not the correct word should be " SMOOTHER "?

ok laptop computer, now take a break

  Jadi sebagai pengguna laptop kantor untuk juga beberapa korespondensi pribadi dan " few-ish" non-work related stuff , aku tahu bahwa tidak bisa meminta privasi terlindungi karena: 1. Tidak ada hukum positif Indonesia (setahuku) yang bisa melindungiku saat perwakilan kantor mau buka-buka isi laptop kantor. 2. Kultur kantor tidak menghendaki komputer dan jaringan datanya dipakai untuk urusan non-work . Ini berarti aku perlu melakukan langkah-langkah antisipatif untuk melindungi kepentinganku sendiri. Kepentingan sendiri ini termasuk tapi tidak terbatas pada kesehatan mental, kesehatan  fisik, preferensi hidup, dan hal lainnya. Tidak sulit menemukan orang yang tidak menganggap beberapa aspek dalam hidup harus dilindungi karena privasi itu penting. Sekarang aku perlu beristirahat jadi laptop ini perlu sebuah break  juga.

orang pintar makan orang bodoh

ORANG PINTAR, MAKAN ORANG BODOH caranya agar orang bodoh tidak dimakan? berada dalam grup berjumlah banyak sehingga ada kemungkinan luput dari terkaman atau dimangsa. ada orang lain yang kena makan, bukan dirinya. tapi strategi ini membutuhkan tingkat kepintaran tersendiri. kalau bodoh tapi merasa pintar dan mau sendirian saja karena tidak mau berbagi kepintaran ? ya bisa habis begitu saja dalam keadaan sendirian pula.