Langsung ke konten utama

Setelah Beberapa Tahun Kemudian

Yeah, sekarang kami teman-teman satu lembaga pendidikan dulu hanya bertemu saat ada teman seangkatan yang melaksanakan resepsi pernikahan. Mungkin terdengar menyedihkan tetapi sebenarnya seperti itulah hidup. Ketika dulu sekolah bersama bisa dibilang setiap hari orang-orang itu lagi yang ditemui bahkan sampai bisa dibilang bahwa beberapa orang itu hidup bersama. Tapi tanpa ada hubungan seks. Setidaknya yang aku ketahui.

Nah seperti yang terjadi beberapa waktu yang lalu saat aku datang ke resepsi seorang teman di wilayah Jakarta Pusat sehingga bisa bertemu dengan teman-teman lama. Selain mencicipi sebanyak mungkin jenis makanan prasmanan yang tersedia tentu langkah selanjutnya adalah mengambil jenis makanan yang paling dirasakan enak di lidah dan menggugah selera. Dalam hal ini prinsip si Ogah Rugi beraksi kembali dan ya, aku merasa cukup malu untuk menambah terlalu banyak meskipun setelah makan beberapa jenis hidangan, tetap saja aku masih lapar.


Tentu saja meskipun masih merasa belum cukup kenyang, tetapi keeping up dengan teman-teman jauh lebih penting. Tidak lupa tentu beberapa kali mengambil foto yang entah akan berguna atau dilihat lagi nantinya entah tidak. Untuk tidak menjadi mubazir, di atas aku sertakan sebuah foto teman-teman satu sekolahan. Sepertinya sudah pada buncit semua. Namanya juga perbaikan nasib dari anak kos menjadi profesional muda.

Hm, sepertinya menyebut diri sebagai golongan profesional muda terdengar terlalu berlebihan. Benarkah?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bugging Me

Look, I am not a person that you might call "grammar Nazi" but CMIIW, shouldn't this ad be corrected? Is it or is it not the correct word should be " SMOOTHER "?

Pameran 200 Tahun Raden Saleh

Billboard Pameran Raden Saleh di Parkiran Museum Nasional

Perbandingan Gado-Gado

Sebelumnya minta maaf tak ada foto karena beberapa alasan. Baiklah, begini ceritanya: Tadi siang akhirnya aku membeli lagi gado-gado dari langgananku yang biasa mangkal di dekat sebuah rumah sakit. Sudah lama sekali tak makan di sini karena beberapa kali aku datang selalu saja sudah habis. Cukup laris memang, apalagi mengingat biasanya dia mulai berjualan pukul 10:00 pagi dan pada 12:30 biasanya dagangannya sudah habis. Seporsi gado-gado buatannya bisa didapat seharga 5.500 rupiah. Sebenarnya di dekat kantor ada cabang restoran gado-gado terkemuka di Jakarta. Saking dekatnya, tak sampai lima menit jalan kaki sudah sampai di restoran ini. Setahuku banyak juga orang yang datang ke sini untuk makan gado-gadonya. Lebih dekat ke restoran ini daripada ke penjual gado-gado langgananku itu. Tapi sampai sekarang aku belum pernah makan gado-gado restoran ini. Alasannya sederhana. Seporsi gado-gado restoran dihargai tak kurang dari 15 ribu rupiah. Ukuran porsi aku tak tahu tetapi bi...