Sejujurnya, aku merasa bersalah terlalu lama tidak menuliskan sedikit saja dari sebegitu banyak pikiran yang berkeliaran di dalam kepalaku. Tetapi untunglah sebelum aku mulai berkeluh kesah soal pekerjaanku -- yang berarti bisa menjadi tulisan yang sangat panjang -- bisa kuhentikan dengan bentuk pengendalian diri dan penyaluran emosi dengan cara yang lain.
Hanya saja aku rasa perlu cara lain untuk penyaluran emosi dan pikiran butek yang berjejalan. Misalnya dengan lebih banyak aktivitas yang menyenangkan tetapi sekalian menguras energi, if you know what I mean.
Waktu luang yang kupunya tentu saja kugunakan untuk menghibur diri. Misalnya dengan membawa sebuah buku yang mampu menyedot perhatianku ke tempat minum kopi yang cukup murah tetapi cukup nyaman. Tentu saja warkop tepi jalan tidak termasuk. Kopinya memang murah tapi duduk di bangku kayu panjang tanpa sandaran selama beberapa jam? Tidak, terima kasih.
Jadi pilihan yang kupunya adalah pergi ke Bengawan Solo Coffee dan membawa kitab kedua Nagabumi karya Seno Gumira Ajidarma. Buku yang memikat perhatian, membuat berpikir, menikmati juga khayalan soal pertarungan pendekar dan pergulatan filsafat, deskripsi kehidupan manusia tahun 700-an Masehi. Wow!
Memang saat hidup tersita untuk berusaha bagi kepentingan orang lain, perlu sekali penyeimbangan dengan cara penghiburan diri melalui kegiatan yang memang disukai. Berhubung kegiatan fotografi sedang sulit kulakukan, pilihan selanjutnya secara normal jatuh ke hobi membaca buku. Plus menikmati kopi.
Nah, seandainya saja ada Linda yang menemaniku, duduk selonjoran di sebelahku, akan menjadi begitu bahagia!
Hanya saja aku rasa perlu cara lain untuk penyaluran emosi dan pikiran butek yang berjejalan. Misalnya dengan lebih banyak aktivitas yang menyenangkan tetapi sekalian menguras energi, if you know what I mean.
Waktu luang yang kupunya tentu saja kugunakan untuk menghibur diri. Misalnya dengan membawa sebuah buku yang mampu menyedot perhatianku ke tempat minum kopi yang cukup murah tetapi cukup nyaman. Tentu saja warkop tepi jalan tidak termasuk. Kopinya memang murah tapi duduk di bangku kayu panjang tanpa sandaran selama beberapa jam? Tidak, terima kasih.
Double Espresso and A Good Book To Keep Me Company |
Memang saat hidup tersita untuk berusaha bagi kepentingan orang lain, perlu sekali penyeimbangan dengan cara penghiburan diri melalui kegiatan yang memang disukai. Berhubung kegiatan fotografi sedang sulit kulakukan, pilihan selanjutnya secara normal jatuh ke hobi membaca buku. Plus menikmati kopi.
Nah, seandainya saja ada Linda yang menemaniku, duduk selonjoran di sebelahku, akan menjadi begitu bahagia!
Komentar
Posting Komentar