Langsung ke konten utama

Menjadi Pemimpin di Sini

Kadang aku berinteraksi dengan pemimpin yang seperti lupa bahwa tanpa pengikut, dirinya tak akan bisa memimpin.

Mana ada pemimpin tanpa pengikut. Tanpa anak buah yang bersedia beraktivitas sesuai perintah pemimpin demi kepentingan kelompok atau mungkin sekedar kepentingan pribadi si pemimpin tersebut.

Ada pemimpin yang dengan penuh percaya diri bahkan kadang terkesan angkuh, yang menepuk dada dan menyatakan bahwa dirinya memang ahli dan bisa. Tidak segan mendesak dan membuat anak buahnya bekerja dengan keras dan lebih keras lagi lalu hasilnya akan diklaim sebagai kemampuannya pribadi.

Ada pemimpin yang seakan-akan merangkul anak buahnya tetapi kalau ditelaah lagi, sebenarnya caranya memanipulasi orang lain untuk tujuan yang sudah dia tetapkan.

Aku pernah dengar pemimpin yang berhasil adalah pribadi yang agresif dan tukang bully.

Aku rasa aku harus lebih agresif dan lebih mem-bully, karena tak mungkin selamanya aku bersedia tidak merubah posisi dalam pekerjaan, bukan? Itu akan menjadi kesalahan yang buruk dan bodoh. Terdengar lucu atau aneh, tapi bila ingin berhasil dalam pekerjaan, memang traits seperti itu harus dikembangkan.

AGGRESSIVE.

BULLY.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bugging Me

Look, I am not a person that you might call "grammar Nazi" but CMIIW, shouldn't this ad be corrected? Is it or is it not the correct word should be " SMOOTHER "?

Pameran 200 Tahun Raden Saleh

Billboard Pameran Raden Saleh di Parkiran Museum Nasional

Perbandingan Gado-Gado

Sebelumnya minta maaf tak ada foto karena beberapa alasan. Baiklah, begini ceritanya: Tadi siang akhirnya aku membeli lagi gado-gado dari langgananku yang biasa mangkal di dekat sebuah rumah sakit. Sudah lama sekali tak makan di sini karena beberapa kali aku datang selalu saja sudah habis. Cukup laris memang, apalagi mengingat biasanya dia mulai berjualan pukul 10:00 pagi dan pada 12:30 biasanya dagangannya sudah habis. Seporsi gado-gado buatannya bisa didapat seharga 5.500 rupiah. Sebenarnya di dekat kantor ada cabang restoran gado-gado terkemuka di Jakarta. Saking dekatnya, tak sampai lima menit jalan kaki sudah sampai di restoran ini. Setahuku banyak juga orang yang datang ke sini untuk makan gado-gadonya. Lebih dekat ke restoran ini daripada ke penjual gado-gado langgananku itu. Tapi sampai sekarang aku belum pernah makan gado-gado restoran ini. Alasannya sederhana. Seporsi gado-gado restoran dihargai tak kurang dari 15 ribu rupiah. Ukuran porsi aku tak tahu tetapi bi...