Sudah masuk bulan ketiga aku ditugaskan di kota ini dan sampai sekarang masih saja televisi itu belum kubongkar dari dalam kotak kardusnya. Masih teronggok di sudut kamar, di balik pintu, di bawah tumpukan plastik dan tali rafia serta payung. Sepertinya mengumpulkan debu.
Aku memang sengaja tidak membongkarnya karena tak merasa butuh menonton televisi.
Coba saja jelaskan padaku, dengan alasan yang bagus, kenapa aku harus memasang televisi di kamar?
Berita bisa kudapatkan dari browsing. Hiburan bisa kudapatkan dari internet atau radio. Film yang kutonton biasanya bisa dimainkan via laptop. Aku tak punya konsol game yang harus disambungkan ke televisi. Terima kasih, Tuhan, untuk satu itu. Tak bisa kubayangkan betapa antisosialnya aku bila berkutat hanya di dalam kamar untuk bermain game.
Jadi sampai sekarang aku belum punya alasan kuat untuk memasang televisi itu. Lebih baik membaca buku atau tidur, bila ada waktu luang. Atau mengasah kemampuanku berkreasi dengan apa yang ada di dekatku.
Kita tak butuh televisi, bukan?
Komentar
Posting Komentar