Langsung ke konten utama

Televisi? Mengapa?


Sudah masuk bulan ketiga aku ditugaskan di kota ini dan sampai sekarang masih saja televisi itu belum kubongkar dari dalam kotak kardusnya. Masih teronggok di sudut kamar, di balik pintu, di bawah tumpukan plastik dan tali rafia serta payung. Sepertinya mengumpulkan debu.

Aku memang sengaja tidak membongkarnya karena tak merasa butuh menonton televisi.

Coba saja jelaskan padaku, dengan alasan yang bagus, kenapa aku harus memasang televisi di kamar?

Berita bisa kudapatkan dari browsing. Hiburan bisa kudapatkan dari internet atau radio. Film yang kutonton biasanya bisa dimainkan via laptop. Aku tak punya konsol game yang harus disambungkan ke televisi. Terima kasih, Tuhan, untuk satu itu. Tak bisa kubayangkan betapa antisosialnya aku bila berkutat hanya di dalam kamar untuk bermain game.

Jadi sampai sekarang aku belum punya alasan kuat untuk memasang televisi itu. Lebih baik membaca buku atau tidur, bila ada waktu luang. Atau mengasah kemampuanku berkreasi dengan apa yang ada di dekatku.

Kita tak butuh televisi, bukan?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

basically, what i do is...

losing money. i tend to think that i am smart than most people surrounding me in a daily basis but when i get to expand the circle just a little bit then wham! i am reminded how little i know about the real world and how people will not even acknowledge my level of knowledge. that i am just a nobody. that hurts. i told myself that i know a lot then act upon that information that i thought would be enough. many times, i get told that i know nothing. that my decision making is flawed. that i am not getting better, not learning from past mistakes. you know what? at least i know that i do not know. then i will try to learn more just to get that fraction of information / knowledge to add to my brain. i will prevail. i should.

Melakukan Perawatan Kendaraan Secara Berkala

Aku punya beberapa jenis kendaraan sebagai hak milik. Beberapa jenis punya lebih dari satu unit. Skuter dan sepeda, misalnya. Ada skuter keluaran Piaggio tahun 1980 dan 1994. Sepeda gunung dan sepeda balap. Sebuah motor trail keluaran Yamaha tahun 1976. Sebuah mobil tahun 2013. Yang tak kuperhitungkan dengan cermat sebelumnya adalah bahwa ada yang disebut dengan upkeep  alias biaya untuk tetap menjaga semuanya tetap bisa dipakai dan berfungsi dengan baik. Ongkos perawatan dan pemeliharaan, kalau mau sederhananya. Tidak kubayangkan bahwa tiap kendaraan untuk tetap legal, aku harus setia membayar pajak kendaraan tiap tahun. Untuk itu saja sudah habis sekian juta rupiah. Setiap tahunnya.

Build From Scratch, Again?

The transplants that had to build work, friendship and love from scratch all went a bit nuts and cannibalized themselves and others. Membaca dapat menjadi kegiatan yang membuka mata atau menohok perasaan, seperti kutipan artikel di atas (versi utuh dapat ditemukan di sini ). Aslinya tulisan opini tentang pengalaman sebagai perempuan di New York City tetapi kutipan kalimat di atas dapat digunakan untuk menjelaskan keadaan siapa saja yang datang ke kota besar yang baru. Seperti yang aku alami sekian tahun yang lalu saat pertama kali datang ke sebuah kota besar di pulau Jawa. Aku harus memulai segalanya dari awal, masuk lingkungan baru yang menganggap logat bicara dan cara berpakaianku waktu itu adalah udik. Aku tak keberatan karena memang aku berasal dari tengah hutan. Betapa berat penyesuaian yang harus kulakukan di lingkungan baru, membangun segalanya dari awal lagi. Kemudian beberapa tahun kemudian saat aku menerima tawaran untuk bekerja di pulau yang berbeda di propinsi yang ja...