Langsung ke konten utama

berbuat dan berbuah - bagian 2 : pendalaman

Sekitar dua minggu yang lalu, sudah kujelaskan konsep awal berbuat dan berbuah yang kupahami dan kucoba praktekkan. Jadi sebagai kelanjutannya aku bahas singkat di sini.

Berbuat adalah melakukan tindakan yang tepat dan terbaik berdasarkan informasi yang tersedia saat itu. Pertimbangan yang dilakukan adalah semacam WWJD -- What Would Jesus Do? -- atau patokan ke figur baik sesuai kepercayaan dan pemahaman saat itu. Paling baik dan paling benar yang bisa dilakukan saat itu perlu penekanan karena evaluasi much later down the road tidaklah tepat bila ada tuding-menuding kesalahan.

Ingat, hindsight bias itu nyata adanya dan tidaklah benar jadi patokan menghukum. Misalnya saya membeli barang pada harga X dan sebulan kemudian harganya menjadi X minus 10 poin, apakah saya salah?

Bisa iya, bila pada saat mengambil keputusan membeli tidak didasari analisis memadai.

Bisa tidak, bila dasar pengambilan keputusan sudah memadai dan perlu diingat, tak seorangpun yang benar-benar bisa memprediksi secara akurat kejadian yang terjadi di masa yang akan datang.

Berbuah adalah konsekuensi dari berbuat yang dilakukan. Tentu diharapkan berbuah yang baik dan benar, bermanfaat dan menyenangkan. Segala sesuatunya ada konsekuensi dan menghindari yang baik namun melakukan yang baik dan benar itu harusnya jadi prioritas. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bugging Me

Look, I am not a person that you might call "grammar Nazi" but CMIIW, shouldn't this ad be corrected? Is it or is it not the correct word should be " SMOOTHER "?

Mengingat Jalan Raya Serpong

Ada banyak hal yang bisa kuingat dari Jalan Raya Serpong kalau nantinya aku jadi meninggalkan tempat ini. Bukan berarti aku akan merindukannya. Bisa jadi aku cuma akan mengingat beberapa hal saja sehingga perlu menuliskan beberapa hal di sini. Iklan Pilkada Ratu Atut-Rano Karno Ter- stretch  Mungkin pilkada gubernur dan wakil gubernur Propinsi Banten pada tahun 2011 ini adalah satu-satunya pilkada gubernur setempat yang aku ada di sana ketika berlangsung. Sebenarnya melihat dari jumlah spanduk, iklan billboard, stiker gratis, pamflet dan hal lainnya, bisa ditebak kalau pasangan inilah yang menjadi berbahagia sebagai pasangan yang menang! Memang sepertinya Ratu Atut masih belum ada lawan. Tidak tahu apakah Rano Karno akan berfungsi secara optimal dan efektif. Sepertinya itu adalah soal lain.

Pameran 200 Tahun Raden Saleh

Billboard Pameran Raden Saleh di Parkiran Museum Nasional