Langsung ke konten utama

aku berharap, berdoa, tapi lupa bekerja

melakukan sesuatu itu jangan setengah-setengah, begitulah pesan yang pernah kudapat dahulu kala. tetapi seperti biasanya, pesan seperti itu tinggallah kalimat tak bermakna karena tak kuresapi dan kuterapkan dalam menjalani hidup.

tentu semuanya karena kebiasaanku untuk melakukan hal-hal mudah lalu mengaku bahwa itu adalah best effort untuk menutupi kenyataan: ada hal lain yang bisa kulakukan tetapi tidak kulakukan. bisa jadi karena malas, karena menunda terlalu lama, atau memang tak bisa memegang komitmen pada diri sendiri.

ini yang membuatku menghabiskan waktu tak menghasilkan apa-apa atau menambah hal positif, misalnya aset, pertemanan / koneksi, ilmu pengetahuan yang makin luas, spesialisasi keahlian yang makin tajam, dan hal lainnya. kadang kalau melihat kondisi diri sendiri terasa malu karena terlalu banyak menyia-nyiakan kesempatan. 

aku berharap. aku berdoa. tapi aku lupa bekerja.

terus dengan keras kepalanya aku berkisah pada dunia bahwa aku sudah melakukan segala daya upaya terbaik tetapi takdir memang berkehendak lain.

aku pikir dalam hal terbiasa membuat alasan seperti ini, aku tak sendirian.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bugging Me

Look, I am not a person that you might call "grammar Nazi" but CMIIW, shouldn't this ad be corrected? Is it or is it not the correct word should be " SMOOTHER "?

Pameran 200 Tahun Raden Saleh

Billboard Pameran Raden Saleh di Parkiran Museum Nasional

Parkir "Ngaco" dan Tak Pedulian...(?)

Yeah aku tahu kalau memang parkir mundur itu SULIT apalagi kalau available space for maneuvering  sangat terbatas. Tetapi kenapa -- kalau memang masih ada waktu untuk itu -- tidak melakukan koreksi atas posisi parkir mobil yang kita pergunakan kalau kita sadar itu bisa menyulitkan diri sendiri untuk keluar dari parkiran nantinya (atau orang lain untuk memasuki tempat parkir di sebelah kita)? Misalnya posisi di atas, seberapa sulitnya untuk sadar bahwa posisi parkir kita itu SANGAT MIRING bahkan sampai memakan space parkir sebelah kita? Serendah itukah kemampuan mengemudimu? Yang terpikirkan olehku adalah dia terburu-buru ( positive thinking ) atau tak pedulian ( negative thinking ). Atau: Apakah SIM A yang kau pergunakan itu diperoleh dengan cara-cara tak pantas atau bahkan ilegal? Mengapa oh mengapa dirimu parkir dengan posisi sedemikian rupa?