Langsung ke konten utama

memulai rutinitas lagi (lanjutan)

tidak mudah untuk memulai rutinitas lagi, semacam restart, seperti yang pernah kutuliskan sebelumnya, dikarenakan membuat habit baru itu bisa dibilang gampang-gampang susah. melakukan evaluasi terhadap kinerja antara sebelum dan setelah memulai habit baru sebenarnya perlu dilakukan agar paham di mana hal yang dilakukan sudah baik dan memadai dan di bagian mana masih perlu perbaikan / peningkatan. melakukan upaya peningkatan kemampuan diri atau membentuk habit baru jangan dilakukan serampangan karena kita tak ingin segalanya sia-sia.

memulai rutinitas lagi dengan mengubah ritual pagi hari atau malam hari sebelum tidur, misalnya. yang tadinya sejak membuka mata pertama kali sampai selesai mandi pagi mungkin butuh satu jam lima belas menit tanpa aktivitas penting atau krusial di antara kedua milestone itu, mungkin bisa evaluasi dengan mengurasi aktivitas menggeliat di atas ranjang atau tidak lagi membuka gawai terlebih dulu. semacam simpel tetapi akumulasi waktu yang tak lagi tersia-siakan akan terasa bila dihitung setahun!

jadi ada keperluan dan kenyataan bahwa rutinitas baru ini butuh diperbaiki dan ditingkatkan dan diperkuat lagi, tinggal memastikan seberapa baik diri ini beradaptasi dan berpegang pada komitmen.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Make Some Free Time For Yourself

Here I am, wondering how can I make some free time for myself so I can start doing some coding on the side. Yes, I decided that I might  need new ability, that is to code something. A computer program, if I may. Why? Because this is a new era where data matters. I have to be able to at least know some programming stuff, expanding (or taking up) from where I left a few years ago. Like when I started with Pascal. Then some Basic. Then move to Fortran. Never get my hands on C. What language now I will study? Either Phyton, or R. Whichever have the most free accessible library for me to study. Back to the title: how do I make some free time? I know I can, just have to find which part of my habit to kick out. Let's do this!

"Persistent, With Smile"

Itulah motto yang harus kupegang dalam menjalankan tugas sekarang ini. Maksud dari "Persistent, With Smile" adalah bahwa aku tetap ngotot mencapai tujuan tugas/ kerja tanpa melupakan untuk terus tersenyum. Terdengar lebih mudah daripada kenyataannya karena saat mendapati hasilnya tak sebanding dengan upaya yang dikeluarkan, bisa jadi terasa pesimis, frustrasi, atau bahkan putus asa dan menjadi apatis! Ini tentu tidak baik dan tidak sehat. Untuk tetap bisa tersenyum dalam arti senyum yang sebenarnya, bukan senyum palsu yang dipaksakan, aku tentu akan mencoba mencari alasan yang pas. Tentu untuk bisa tersenyum dengan tulus dan punya makna, aku sedang ingin tersenyum. Yang kulakukan kemudian adalah menemukan hal-hal yang membuatku bisa tersenyum! Pencapaian kecil, lelucon pribadi, hal menyenangkan yang bisa kunikmati sendiri atau dibagi dengan orang lain. Tetap berusaha keras dengan memikirkan cara dan solusi terbaik, alternatif yang wajar, jalan keluar dari masalah,...

Sepeda Motor Di Jalur Cepat

Bisa dibilang, pepatah "Hukum Tidak Berlaku Bagi Yang Membuatnya" bisa diterapkan di Indonesia. Memang, dengan tidak seratus persen benar karena polisi tidak membuat sendiri begitu saja hukum berlalu-lintas di jalan raya. Tetapi sebagai otoritas yang berwenang menegakkan peraturan lalu-lintas, pelanggaran yang mereka sendiri lakukan terasa menjengkelkan dan menunjukkan seberapa baik kualitas sumber daya manusia yang menjadi petugas polisi. Mau Nyelip Tapi Gak Muat. Misalnya pada suatu hari sebelum mulai cuti bersama Idul Fitri tahun 2011 ini. Macetnya jalanan di Jakarta (sepertinya) makin meningkat! Mantapnya menyengsarakan! Aku tak habis pikir bagaimana bisa pemerintah kita ini seperti tak melakukan apa-apa dan tak bisa proyeksi pertumbuhan kendaraan pribadi di jalanan! Atau barangkali ada motif tertentu? Entahlah. Tapi, kembali ke topik: