Langsung ke konten utama

semua ini telah kulakukan

aku harus mengabaikan halusinasiku tempo hari karena ternyata aku tak punya leverage untuk mengeluarkan isi otak dan melampiaskan kegelisahan di hati. aku tak tahu apakah benar atau salah yang jelas tak ada artinya memiliki rencana yang muluk-muluk.

tapi aku tahu aku menuliskan ini seperti orang yang tak punya harapan, pesimistis menatap masa depan, biarpun selama ini aku sebenarnya baik-baik saja melewati waktu. aku hanya merasa tak mencapai my full potential karena aku terlalu mudah terdistraksi. tidak memadainya waktu dan tak adanya energi seharusnya bisa dikelola karena aku punya resource yang terbuang dengan mudahnya.

membayangkan memiliki apa yang aku miliki sekarang biarpun sebenarnya aku pernah berharap melengkapi semua lebih cepat lagi. misalnya sepuluh atau lima belas tahun yang lalu. sebaiknya aku mengonsep jalur cerita yang lebih koheren dan menuliskan, mengedit, lalu menuliskan ulang agar seperti kegiatan mengasah pisau sehingga semakin tajam.

menyimpan semua pikiran dan opini seperti menelan racun dan berharap bisa sembuh sendiri: tidak masuk akal.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bugging Me

Look, I am not a person that you might call "grammar Nazi" but CMIIW, shouldn't this ad be corrected? Is it or is it not the correct word should be " SMOOTHER "?

Pameran 200 Tahun Raden Saleh

Billboard Pameran Raden Saleh di Parkiran Museum Nasional

Parkir "Ngaco" dan Tak Pedulian...(?)

Yeah aku tahu kalau memang parkir mundur itu SULIT apalagi kalau available space for maneuvering  sangat terbatas. Tetapi kenapa -- kalau memang masih ada waktu untuk itu -- tidak melakukan koreksi atas posisi parkir mobil yang kita pergunakan kalau kita sadar itu bisa menyulitkan diri sendiri untuk keluar dari parkiran nantinya (atau orang lain untuk memasuki tempat parkir di sebelah kita)? Misalnya posisi di atas, seberapa sulitnya untuk sadar bahwa posisi parkir kita itu SANGAT MIRING bahkan sampai memakan space parkir sebelah kita? Serendah itukah kemampuan mengemudimu? Yang terpikirkan olehku adalah dia terburu-buru ( positive thinking ) atau tak pedulian ( negative thinking ). Atau: Apakah SIM A yang kau pergunakan itu diperoleh dengan cara-cara tak pantas atau bahkan ilegal? Mengapa oh mengapa dirimu parkir dengan posisi sedemikian rupa?