Di dalam hidup yang sangat singkat ini dengan impact ke dunia yang bisa jadi negligible, tentu harus sadar posisi dalam masyarakat. Apalagi sebagai anggota kelompok minoritas masyarakat yang tidak bisa berharap melihat kondisi aktual masa kini yang kian membuat kuatir.
Dunia semakin maju dan segala hal yang superficial berubah dengan cepat. Tidak menyangka apa yang dulu terlihat biasa-biasa saja sekarang terbuka sebagai aktivitas yang bermasalah. Diskriminasi yang terselubung makin terkuak sebagai praktik yang dibiasakan oleh kelompok mayoritas. Di saat minoritas hendak bersuara karena hak dasarnya diabaikan atau malah dengan sengaja dihilangkan/dikurangi/dihapus, selalu saja ada kelompok masyarakat yang vokal merasa terancam privilege-nya sebagai anggota mayoritas.
Hal-hal seperti ini jelas akan menimbulkan friksi di dalam kelompok masyarakat, artinya perlu membuka komunikasi dan diskusi. Upaya ekstra untuk menyatakan diri, aktualisasi kehendak bebas yang ingin disamakan. Mengaktualisasikan diri secara kontinu tanpa kuatir direpresi.
Kemunculan kelompok-kelompok yang vokal hendak mempertahankan hegemoni keistimewaan masyarakat mayoritas dengan menambahkan hak ekslusif atas klaim kebenaran mewakili Tuhan di muka bumi jelas tidak dapat diterima. Kemunculan gerakan kesadaran kelompok minoritas dalam penguasaan beberapa aspek kehidupan dan penguasaan kemampuan menentukan hidup sendiri tidak mudah diterima kelompok mayoritas pencinta hak eksklusif tersebut.
Belum ketemu solusi bila segala hal diberi label harga mati, mutlak, dan label-label lainnya. Pada prinsipnya, klaim dan label itu berarti secara sadar dan sengaja melakukan pengabaian terhadap hak dasar sesama manusia, apakah dia itu masuk kelompok mayoritas atau minoritas.
Dunia semakin maju dan segala hal yang superficial berubah dengan cepat. Tidak menyangka apa yang dulu terlihat biasa-biasa saja sekarang terbuka sebagai aktivitas yang bermasalah. Diskriminasi yang terselubung makin terkuak sebagai praktik yang dibiasakan oleh kelompok mayoritas. Di saat minoritas hendak bersuara karena hak dasarnya diabaikan atau malah dengan sengaja dihilangkan/dikurangi/dihapus, selalu saja ada kelompok masyarakat yang vokal merasa terancam privilege-nya sebagai anggota mayoritas.
Hal-hal seperti ini jelas akan menimbulkan friksi di dalam kelompok masyarakat, artinya perlu membuka komunikasi dan diskusi. Upaya ekstra untuk menyatakan diri, aktualisasi kehendak bebas yang ingin disamakan. Mengaktualisasikan diri secara kontinu tanpa kuatir direpresi.
Kemunculan kelompok-kelompok yang vokal hendak mempertahankan hegemoni keistimewaan masyarakat mayoritas dengan menambahkan hak ekslusif atas klaim kebenaran mewakili Tuhan di muka bumi jelas tidak dapat diterima. Kemunculan gerakan kesadaran kelompok minoritas dalam penguasaan beberapa aspek kehidupan dan penguasaan kemampuan menentukan hidup sendiri tidak mudah diterima kelompok mayoritas pencinta hak eksklusif tersebut.
Belum ketemu solusi bila segala hal diberi label harga mati, mutlak, dan label-label lainnya. Pada prinsipnya, klaim dan label itu berarti secara sadar dan sengaja melakukan pengabaian terhadap hak dasar sesama manusia, apakah dia itu masuk kelompok mayoritas atau minoritas.
Komentar
Posting Komentar