Langsung ke konten utama

Merambah dan Memperluas

Dalam menghadapi kemungkinan perubahan dunia, perlu beradaptasi untuk tetap dapat sejahtera. Tentu saja dengan kemampuan membaca dan memprediksi masa depan, skema rencana adaptasi bisa efisien dalam pelaksanaannya. Maka yang kulakukan adalah lebih dulu merambah bidang lain dengan maksud memperluas perspektif atas apa yang terjadi pada dunia ini.

Membaca buku bisa dan masih menjadi salah satu cara termurah dan termudah untuk dilakukan. Kuakui bahwa kebiasaan membaca buku sudah agak lama ditinggalkan sehingga kemampuan berkonsentrasi dalam waktu lama sudah menurun. Kemampuan memahami isi dan topik bacaan yang lebih panjang dari dua paragraf juga sudah hampir menghilang.

Nah ini tetap harus dilakukan karena seperti otot tubuh, otot otak juga harus dilatih dan "dipaksa" bekerja agar terbiasa menghadapi beban tersebut.

Untuk cara lain yang kulakukan dalam rangka merambah dan memperluas area ini akan dibahas pada tulisan lainnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bugging Me

Look, I am not a person that you might call "grammar Nazi" but CMIIW, shouldn't this ad be corrected? Is it or is it not the correct word should be " SMOOTHER "?

Pameran 200 Tahun Raden Saleh

Billboard Pameran Raden Saleh di Parkiran Museum Nasional

Perbandingan Gado-Gado

Sebelumnya minta maaf tak ada foto karena beberapa alasan. Baiklah, begini ceritanya: Tadi siang akhirnya aku membeli lagi gado-gado dari langgananku yang biasa mangkal di dekat sebuah rumah sakit. Sudah lama sekali tak makan di sini karena beberapa kali aku datang selalu saja sudah habis. Cukup laris memang, apalagi mengingat biasanya dia mulai berjualan pukul 10:00 pagi dan pada 12:30 biasanya dagangannya sudah habis. Seporsi gado-gado buatannya bisa didapat seharga 5.500 rupiah. Sebenarnya di dekat kantor ada cabang restoran gado-gado terkemuka di Jakarta. Saking dekatnya, tak sampai lima menit jalan kaki sudah sampai di restoran ini. Setahuku banyak juga orang yang datang ke sini untuk makan gado-gadonya. Lebih dekat ke restoran ini daripada ke penjual gado-gado langgananku itu. Tapi sampai sekarang aku belum pernah makan gado-gado restoran ini. Alasannya sederhana. Seporsi gado-gado restoran dihargai tak kurang dari 15 ribu rupiah. Ukuran porsi aku tak tahu tetapi bi...