Langsung ke konten utama

Tidak Mudah Untuk Jadi Disiplin

Dalam menjalani proses kehidupan dan menyadari ada banyak hal yang perlu diperbaiki, kulakukan rencana dan target pencapaian personal yang akan dievaluasi secara berkala. Semua ini karena aku paham bahwa hanya akulah yang bisa kuharapkan untuk menyelamatkan diri sendiri dari hidup masa tua yang kondisinya menyedihkan. Jadi tentu saja semua rencana dimulai dari angan-angan dan imajinasi, dianalisis dengan pragmatis dan dihadapkan pada realitas keterbatasan pribadi.

Semua rencana yang disusun itu perlu diperhatikan dan diingat bahwa tak akan berhasil tercapai bila tidak disiplin dalam bekerja dan berkomitmen. Jadi semua yang diharapkan bisa dicapai itu sudah dibuat serealistis mungkin tetapi tentu saja kebiasaan lama yaitu sikap yang tak bisa disiplin inilah yang membuatku tak bisa mencapai bahkan seperempat dari target personal yang dibuatkan itu. Masalahnya sederhana, ada terlalu banyak hal/barang/peristiwa yang mengalihkan perhatian dan menyita waktu serta perhatian.

Bayangkan, aku sudah merencanakan satu jam sehari untuk belajar dasar-dasar bahasa program untuk data science, bahkan sampai mengeluarkan uang untuk biaya kursus. Tetapi apa yang terjadi? Aku malah bermain game dan menonton film lewat layanan streaming yang sudah kubayar. Sungguh kalau diingat sekarang aku merasa malu.

Tidak mudah menjadi disiplin biarpun saat mengerjakan hal di luar rencana, bagian kecil kesadaranku sudah mengingatkan bahwa aku sedang dan akan melakukan kesalahan dengan tak stick to the plan! Tapi dengan anehnya aku bisa tune out bunyi suara itu dan malah melakukan hal-hal yang tak sebermanfaat rencana awalku.

Aneh.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bugging Me

Look, I am not a person that you might call "grammar Nazi" but CMIIW, shouldn't this ad be corrected? Is it or is it not the correct word should be " SMOOTHER "?

Pameran 200 Tahun Raden Saleh

Billboard Pameran Raden Saleh di Parkiran Museum Nasional

Perbandingan Gado-Gado

Sebelumnya minta maaf tak ada foto karena beberapa alasan. Baiklah, begini ceritanya: Tadi siang akhirnya aku membeli lagi gado-gado dari langgananku yang biasa mangkal di dekat sebuah rumah sakit. Sudah lama sekali tak makan di sini karena beberapa kali aku datang selalu saja sudah habis. Cukup laris memang, apalagi mengingat biasanya dia mulai berjualan pukul 10:00 pagi dan pada 12:30 biasanya dagangannya sudah habis. Seporsi gado-gado buatannya bisa didapat seharga 5.500 rupiah. Sebenarnya di dekat kantor ada cabang restoran gado-gado terkemuka di Jakarta. Saking dekatnya, tak sampai lima menit jalan kaki sudah sampai di restoran ini. Setahuku banyak juga orang yang datang ke sini untuk makan gado-gadonya. Lebih dekat ke restoran ini daripada ke penjual gado-gado langgananku itu. Tapi sampai sekarang aku belum pernah makan gado-gado restoran ini. Alasannya sederhana. Seporsi gado-gado restoran dihargai tak kurang dari 15 ribu rupiah. Ukuran porsi aku tak tahu tetapi bi...