Langsung ke konten utama

Melanjutkan Pertanyaan Pada Diri Sendiri

Sebenarnya aku sudah malas untuk menuliskan apapun di sini tetapi aku sadar kalau aku harus, sekedar sebagai pengingat yang bisa dikunjungi lagi di kemudian hari. Mungkin sepuluh tahun lagi.

Ini juga dengan anggapan bahwa dalam sepuluh tahun ke depan platform ini masih dipelihara dan didukung oleh Google. Atau oleh Alphabet, sebagai perusahaan induk.

Menganggap semua ini masih ada dalam bentuk tulisan di dunia maya yang masih bisa diakses diriku -- dan orang lain karena aku biarkan dalam kondisi terbuka -- semacam khayalan dan harapan. Belum tentu terjadi tapi membayangkan menyimpan buku catatan di dalam peti atau laci di dalam kamar? Lebih menyusahkan lagi! Setidaknya untuk saat ini tidak ada yang mengecek historical browser-ku.

Bahkan aku menuliskan semua ini hampir-hampir anonim karena tak ada yang mencari tahu sampai sedetil itu.

Atau ada yang membaca tulisan ini?

Kalau melihat metrik di dashboard, jawabannya sih: tak ada yang datang ke sini. Aku seperti menyampah di dalam ruang besar yang ramai tetapi tak ada yang menemukan aku karena semuanya tertutupi segala macam konten yang lebih besar dan lebih mudah ditemukan.

Bayangkan, aku menjadi anonim, tidak dikenal, karena ada begitu banyak orang lain dalam ruangan yang sama.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bugging Me

Look, I am not a person that you might call "grammar Nazi" but CMIIW, shouldn't this ad be corrected? Is it or is it not the correct word should be " SMOOTHER "?

ok laptop computer, now take a break

  Jadi sebagai pengguna laptop kantor untuk juga beberapa korespondensi pribadi dan " few-ish" non-work related stuff , aku tahu bahwa tidak bisa meminta privasi terlindungi karena: 1. Tidak ada hukum positif Indonesia (setahuku) yang bisa melindungiku saat perwakilan kantor mau buka-buka isi laptop kantor. 2. Kultur kantor tidak menghendaki komputer dan jaringan datanya dipakai untuk urusan non-work . Ini berarti aku perlu melakukan langkah-langkah antisipatif untuk melindungi kepentinganku sendiri. Kepentingan sendiri ini termasuk tapi tidak terbatas pada kesehatan mental, kesehatan  fisik, preferensi hidup, dan hal lainnya. Tidak sulit menemukan orang yang tidak menganggap beberapa aspek dalam hidup harus dilindungi karena privasi itu penting. Sekarang aku perlu beristirahat jadi laptop ini perlu sebuah break  juga.

orang pintar makan orang bodoh

ORANG PINTAR, MAKAN ORANG BODOH caranya agar orang bodoh tidak dimakan? berada dalam grup berjumlah banyak sehingga ada kemungkinan luput dari terkaman atau dimangsa. ada orang lain yang kena makan, bukan dirinya. tapi strategi ini membutuhkan tingkat kepintaran tersendiri. kalau bodoh tapi merasa pintar dan mau sendirian saja karena tidak mau berbagi kepintaran ? ya bisa habis begitu saja dalam keadaan sendirian pula.