Jadi aku mengalami beberapa hal yang mengingatkanku untuk selalu siap menghadapi perubahan.
Mengingatkan, tak berarti membuatku siap sedia.
Future-proof myself adalah mantra yang kuingatkan ke diri sendiri menghadapi persaingan di Jakarta. Tak mudah karena di sini berkumpul begitu banyak orang pintar dan cerdas dan cepat bertindak. Orang-orang yang gesit dan adaptif.
Belajar lagi untuk lebih siap berubah dan beradaptasi. Biarpun kelelahan dan membuat tidak tenang tidur malam hari. Iya, gelisah. Gelisah karena kekhawatiran bahwa apa yang kulakukan, apa yang kupelajari, untuk menghadapi perubahan masa yang akan datang, ternyata salah arah.
Kalau sampai benar salah arah, bahaya sekali karena bagaimana mau menyelamatkan waktu, tenaga, pikiran, dan uang yang sudah terpakai di jalur yang salah?
Tidak ada yang benar-benar tahu seperti apa masa depan nanti. Aku hanya bisa antisipasi sebisanya. Berubah, belajar, evaluasi, berubah lagi. Seperti siklus, sampai mati nanti.
Mengingatkan, tak berarti membuatku siap sedia.
Future-proof myself adalah mantra yang kuingatkan ke diri sendiri menghadapi persaingan di Jakarta. Tak mudah karena di sini berkumpul begitu banyak orang pintar dan cerdas dan cepat bertindak. Orang-orang yang gesit dan adaptif.
Belajar lagi untuk lebih siap berubah dan beradaptasi. Biarpun kelelahan dan membuat tidak tenang tidur malam hari. Iya, gelisah. Gelisah karena kekhawatiran bahwa apa yang kulakukan, apa yang kupelajari, untuk menghadapi perubahan masa yang akan datang, ternyata salah arah.
Kalau sampai benar salah arah, bahaya sekali karena bagaimana mau menyelamatkan waktu, tenaga, pikiran, dan uang yang sudah terpakai di jalur yang salah?
Tidak ada yang benar-benar tahu seperti apa masa depan nanti. Aku hanya bisa antisipasi sebisanya. Berubah, belajar, evaluasi, berubah lagi. Seperti siklus, sampai mati nanti.
Komentar
Posting Komentar