Langsung ke konten utama

Ini Semua Hanyalah Fashion

Yup, judul kali ini adalah kutipan darisebuah lagu dari sebuah band terkemuka sejagad raya: KOIL.


Sepotong kalimat itu terlintas di kepala saat melihat pemuda ini di dalam bis memakai headphone besar yang tak jelas apa keunggulannya. Maksudku, dengan plastik sebanyak itu apakah memang nyaman digunakan di kepala dan kualitas reproduksi suaranya mengagumkan? Aku tak yakin. Kurasa headphone sejenis hanya seperti hiasan yang cocoknya menjadi penghangat telinga saja.

Kualitas reproduksi suara, mungkin aku terlalu rewel. Kurasa aku saja yang ngotot meng-convert koleksi CD pribadi untuk pemakaian sendiri ke dalam format MP3 dengan bitrate 132 kbps. Maksudku, aku memutarnya di laptop menggunakan earphone Panasonic kecil, bukankah bitrate yang lebih rendah (dan ukuran file yang lebih kecil) sudah memadai?

Yeah, kurasa karena Ini Semua Hanyalah Fashion, ketika pemuda itu menerjemahkan fashion dengan menggunakan headphone besar, aku menerjemahkan "gaya" sebagai bitrate yang lebih tinggi -- meski sadar bahwa dengan bitrate yang lebih rendah, telingaku takkan bisa membedakan kualitasnya. Ha ha ha...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bugging Me

Look, I am not a person that you might call "grammar Nazi" but CMIIW, shouldn't this ad be corrected? Is it or is it not the correct word should be " SMOOTHER "?

Pameran 200 Tahun Raden Saleh

Billboard Pameran Raden Saleh di Parkiran Museum Nasional

Parkir "Ngaco" dan Tak Pedulian...(?)

Yeah aku tahu kalau memang parkir mundur itu SULIT apalagi kalau available space for maneuvering  sangat terbatas. Tetapi kenapa -- kalau memang masih ada waktu untuk itu -- tidak melakukan koreksi atas posisi parkir mobil yang kita pergunakan kalau kita sadar itu bisa menyulitkan diri sendiri untuk keluar dari parkiran nantinya (atau orang lain untuk memasuki tempat parkir di sebelah kita)? Misalnya posisi di atas, seberapa sulitnya untuk sadar bahwa posisi parkir kita itu SANGAT MIRING bahkan sampai memakan space parkir sebelah kita? Serendah itukah kemampuan mengemudimu? Yang terpikirkan olehku adalah dia terburu-buru ( positive thinking ) atau tak pedulian ( negative thinking ). Atau: Apakah SIM A yang kau pergunakan itu diperoleh dengan cara-cara tak pantas atau bahkan ilegal? Mengapa oh mengapa dirimu parkir dengan posisi sedemikian rupa?