Langsung ke konten utama

Ini Semua Hanyalah Fashion

Yup, judul kali ini adalah kutipan darisebuah lagu dari sebuah band terkemuka sejagad raya: KOIL.


Sepotong kalimat itu terlintas di kepala saat melihat pemuda ini di dalam bis memakai headphone besar yang tak jelas apa keunggulannya. Maksudku, dengan plastik sebanyak itu apakah memang nyaman digunakan di kepala dan kualitas reproduksi suaranya mengagumkan? Aku tak yakin. Kurasa headphone sejenis hanya seperti hiasan yang cocoknya menjadi penghangat telinga saja.

Kualitas reproduksi suara, mungkin aku terlalu rewel. Kurasa aku saja yang ngotot meng-convert koleksi CD pribadi untuk pemakaian sendiri ke dalam format MP3 dengan bitrate 132 kbps. Maksudku, aku memutarnya di laptop menggunakan earphone Panasonic kecil, bukankah bitrate yang lebih rendah (dan ukuran file yang lebih kecil) sudah memadai?

Yeah, kurasa karena Ini Semua Hanyalah Fashion, ketika pemuda itu menerjemahkan fashion dengan menggunakan headphone besar, aku menerjemahkan "gaya" sebagai bitrate yang lebih tinggi -- meski sadar bahwa dengan bitrate yang lebih rendah, telingaku takkan bisa membedakan kualitasnya. Ha ha ha...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bugging Me

Look, I am not a person that you might call "grammar Nazi" but CMIIW, shouldn't this ad be corrected? Is it or is it not the correct word should be " SMOOTHER "?

ok laptop computer, now take a break

  Jadi sebagai pengguna laptop kantor untuk juga beberapa korespondensi pribadi dan " few-ish" non-work related stuff , aku tahu bahwa tidak bisa meminta privasi terlindungi karena: 1. Tidak ada hukum positif Indonesia (setahuku) yang bisa melindungiku saat perwakilan kantor mau buka-buka isi laptop kantor. 2. Kultur kantor tidak menghendaki komputer dan jaringan datanya dipakai untuk urusan non-work . Ini berarti aku perlu melakukan langkah-langkah antisipatif untuk melindungi kepentinganku sendiri. Kepentingan sendiri ini termasuk tapi tidak terbatas pada kesehatan mental, kesehatan  fisik, preferensi hidup, dan hal lainnya. Tidak sulit menemukan orang yang tidak menganggap beberapa aspek dalam hidup harus dilindungi karena privasi itu penting. Sekarang aku perlu beristirahat jadi laptop ini perlu sebuah break  juga.

orang pintar makan orang bodoh

ORANG PINTAR, MAKAN ORANG BODOH caranya agar orang bodoh tidak dimakan? berada dalam grup berjumlah banyak sehingga ada kemungkinan luput dari terkaman atau dimangsa. ada orang lain yang kena makan, bukan dirinya. tapi strategi ini membutuhkan tingkat kepintaran tersendiri. kalau bodoh tapi merasa pintar dan mau sendirian saja karena tidak mau berbagi kepintaran ? ya bisa habis begitu saja dalam keadaan sendirian pula.