Seperti yang bisa dilihat bahwa sejak pemekaran Kota Tangerang Selatan dari Kabupaten Tangerang, penanganan masalah sampah menjadi makin tak karuan. Tempat pembuangan sampah kabupaten menjadi tak dapat digunakan kota, bahkan armada pengangkut sampah ditarik pemiliknya, Pemerintah Kabupaten Tangerang (Kompas, 16 Desember 2010).
Dengan hanya 9 armada truk pengangkut sampah yang dimiliki Pemerintah Kota Tangerang Selatan, apa sih yang bisa dilakukan untuk melayani sekian banyak penduduknya?
Mengingat bahwa butuh 3 tahun untuk menambah armada pengangkut sampah (alias baru akan terwujud pada tahun 2011), bagaimana mungkin kita tak jadi semakin ragu pada pemerintah daerah ini? Apalagi sampai hari ini bahkan seorang kepala daerah definitif belum ada karena hasil pilkada kemarin dibatalkan oleh Mahkamah Konstitusi karena kecurangan masif yang dilakukan salah satu pasangan pesertanya.
Wah semakin kacau saja nanti kota ini! Korbannya tentu saja rakyat biasa seperti aku.
Dengan hanya 9 armada truk pengangkut sampah yang dimiliki Pemerintah Kota Tangerang Selatan, apa sih yang bisa dilakukan untuk melayani sekian banyak penduduknya?
Mengingat bahwa butuh 3 tahun untuk menambah armada pengangkut sampah (alias baru akan terwujud pada tahun 2011), bagaimana mungkin kita tak jadi semakin ragu pada pemerintah daerah ini? Apalagi sampai hari ini bahkan seorang kepala daerah definitif belum ada karena hasil pilkada kemarin dibatalkan oleh Mahkamah Konstitusi karena kecurangan masif yang dilakukan salah satu pasangan pesertanya.
Wah semakin kacau saja nanti kota ini! Korbannya tentu saja rakyat biasa seperti aku.
Komentar
Posting Komentar