Langsung ke konten utama

Singkat Saja Tentang Aku

Aku bekerja sebagai kuli biasa saja, bukan pemimpin apalagi pemilik suatu badan usaha. Malam inipun aku bisa menjelajahi dunia maya dengan memanfaatkan jaringan wi-fi gratis yang bisa tertangkap di warung kopi langgananku. Kali ini aku berkisah tentang salah satu hariku dalam pekerjaan menjadi kuli.


Aku harus datang ke sebuah sekolah di Jakarta Utara yang dikelola suatu yayasan. Tentu saja kedatanganku ke tempat ini dikarenakan ada persoalan yang mendesak untuk diselesaikan! Tantangan! Aku suka!

Jadi aku memanjat ke atas menara yang berada di dalam halaman sekolah itu. Memang di sanalah masalahnya dan memang aku harus naik ke atas untuk mencoba mencari solusi. Pada saat berada di atas sana aku melihat bahwa seandainya aku hendak terjun ke jalan tol di sebelah, mungkin saja bisa dilakukan (biarpun belum tentu aku bisa tetap hidup untuk menceritakan hal ini).


Tak usah dipikirkan, itu hanya pikiran iseng saja berhubung aku melihat bahwa jalan tol itu begitu dekat. Bahkan sebenarnya menara yang kunaiki ini diapit oleh lapangan basket (lihat foto di atas) dan ruas jalan tol yang melingkari kota Jakarta.


Ketika sudah melihat permasalahan dan mendokumentasikannya, kucoba mencari solusi on-site. Sayang sekali setelah beberapa percobaan dan variasinya ternyata masalah ini tetap belum terpecahkan! Setidaknya aku tahu bahwa dokumentasi yang kuambil dan penjabaran masalah yang akan kusampaikan dalam surat elektronik akan saling melengkapi. Hal seperti ini memang sebaiknya didiskusikan dalam sebuah rapat yang melibatkan semua pihak terkait dengan tentu saja menginformasikan selengkap mungkin kondisi lapangannya.

Demi alasan keamanan, tentu saja aku menggunakan safety harness di pinggang saat memanjat dan selama berada di atas menara. Tak usah heran, karena ini memang prosedur standar yang berlaku. Apalagi setelah mengaitkan dengan baik tali pengaman ke bagian bracing menara, aku merasa lebih aman untuk beristirahat sejenak. Kalian harus tahu bahwa memanjat menara bukan pekerjaan gampang bagi orang yang sudah jarang sekali melakukannya.


Memanjat ke atas maupun menuruni menara memang melelahkan! Untuk itu harus bisa mengukur kekuatan diri sendiri dalam aktivitas ini. Semuanya demi keamanan pekerja (termasuk aku) dan meminimalisir kemungkinan terjadinya kecelakan kerja. Tak seorangpun ingin terjatuh dari atas menara, bukan?

Untu sekadar ilustrasi, ketinggian panjatanku hanya sekitar 30 meter dari atas permukaan tanah. Kalau jarak horizontal memang dekat sehingga terasa gampang sekali meliputi jarak seperti itu. Tetapi beda halnya bila jarak 30 meter ini adalah jarak vertikal, seperti yang sempat kufoto di bawah ini.


Terasa cukup tinggi bukan? Ha ha ha.

Begitulah: mencoba mencari solusi dengan percobaan-percobaan di lapangan; dokumentasi lengkap; perumusan masalah; pencantuman informasi selengkap mungkin dalam laporan.

Semua itu kulakukan dalam satu hari kerja lalu. Malamnya setelah mengirimkan laporan, tiba saat menunggu jawaban. Memang setelah menunggu beberapa hari, solusi yang ada disampaikan kepadaku untuk dilakukan implementasinya di lapangan.

Tentu perlu kutekankan karena dokumentasi dan penjabaran masalah yang kulakukanlah yang membantu wakil-wakil perusahaan ini dalam menemukan solusi. Ya, untuk kalian ketahui, masalah ini telah diselesaikan, terima kasih kepadaku.

=======

Tulisan ini memang dimaksud untuk mempromosikan diri sendiri tetapi tetap diusahakan untuk tidak mengubah fakta.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

"Persistent, With Smile"

Itulah motto yang harus kupegang dalam menjalankan tugas sekarang ini. Maksud dari "Persistent, With Smile" adalah bahwa aku tetap ngotot mencapai tujuan tugas/ kerja tanpa melupakan untuk terus tersenyum. Terdengar lebih mudah daripada kenyataannya karena saat mendapati hasilnya tak sebanding dengan upaya yang dikeluarkan, bisa jadi terasa pesimis, frustrasi, atau bahkan putus asa dan menjadi apatis! Ini tentu tidak baik dan tidak sehat. Untuk tetap bisa tersenyum dalam arti senyum yang sebenarnya, bukan senyum palsu yang dipaksakan, aku tentu akan mencoba mencari alasan yang pas. Tentu untuk bisa tersenyum dengan tulus dan punya makna, aku sedang ingin tersenyum. Yang kulakukan kemudian adalah menemukan hal-hal yang membuatku bisa tersenyum! Pencapaian kecil, lelucon pribadi, hal menyenangkan yang bisa kunikmati sendiri atau dibagi dengan orang lain. Tetap berusaha keras dengan memikirkan cara dan solusi terbaik, alternatif yang wajar, jalan keluar dari masalah,...

Daft Punk di Tron: Legacy

Dari sekian banyak blog post di internet soal film Tron: Legacy dari Disney ini, pastilah juga ada banyak yang membahas tentang Daft Punk yang mengisi ilustrasi musiknya. Tak apalah aku menambahkan satu post lagi yang bersifat minat personalku tentang angle Daft Punk, Disney, dan film fiksi ilmiah tentang komputer. Pemilihan duo Daft Punk adalah pilihan yang tepat. Musik mereka elektronik. Style  mereka robotik. Film ini tentang komputik (yeah, aku tahu aku memaksa rimanya). Tetapi betapa menariknya mendengarkan satu album ilustrasi musik untuk film ini membuatku sangat bersemangat untuk menontonnya! Aku ingin tahu apakah Linda akan merasakan hal yang sama denganku? Mengingat sekian tahun yang lalu aku membaca cerita tentang film Tron di terbitan Intisari yang saat itu sangat captivate  imajinasiku! Bayangkan: sebuah dunia dalam komputer dimana program-program saling berinteraksi, lengkap dengan adegan balap dan duel cakram! Keren! Padahal aku hanya membaca tulisan tent...

mengatur waktu sesuai kapasitas, prioritas, dan sumber daya lainnya.

 mencari tahu tentang manajemen waktu, pelan-pelan menerapkannya sesuai kondisi, konsisten dan berkomitmen dengan proses. lalu setelah beberapa waktu, melakukan evaluasi dengan maksud membuat beberapa perubahan dan penyesuaian demi semakin efektifnya bekerja. ini adalah upaya yang memerlukan ketekunan, kegigihan, dan kesabaran, selain tentunya kecerdasan pada tingkatan tertentu. prioritas yang tertinggi adalah menjadikan diri lebih baik dari sebelumnya, dapat bekerja lebih cepat atau segera mendelegasikan tugas rutin yang tidak esensial. selain itu tentunya dapat berpikir kreatif dan menemukan solusi. coba lihat paragraf di atas. aku menuliskan hal-hal seperti aku tahu banyak hal padahal tidak.