Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2021

ingat kok, cuma jarang update saja.

 sesibuk-sibuknya aku dulu, masih ada menuliskan sesuatu di sini sebagai sebuah jurnal atau untuk fungsi lainnya. aneh saja kalau sudah beberapa bulan ini aku lebih menyimpan semua ide dan bahan pikiran di dalam kepala, lalu melupakan banyak hal. tahu rasanya bagaimana melupakan sesuatu? ya seperti itu yang kurasakan. jadi biarlah ini penanda, pada hari Natal ini, bahwa aku pernah punya (beberapa) blog dan ini adalah salah satunya.

Menyeimbangkan Keuangan

 Tentu ada kelompok orang ingin punya uang sejumlah yang dibutuhkan saat kondisi membutuhkan itu muncul. Aku termasuk kelompok yang idealismenya ya seperti itu. Sungguh mudah (mungkin) bila hidup dalam kondisi keuangan seperti itu. Kriteria kesesuaian dan kesenangan hati diukur dari apakah uang yang ada bisa mencukupi kebutuhan dan keinginan saat itu. Mudah, bukan?

mencari penyakit namanya

ada saja  orang yang doyan mencari penyakit untuk diri sendiri, kadang sekalian untuk teman dan saudara serta keluarga di semua jalur komunikasi, tidak ada cara lain mengatasinya selain dengan aksi tegas yang terukur. dalam pergaulan masyarakat tentu tidak mudah untuk orang yang menolak kompromi apapun.

ini semua soal prioritas

 kalau dipikir-pikir ini semua hanyalah soal menentukan  prioritas. mau melakukan apa, kapan, dan biaya  berapa? seperlu apa dengan ini? kenapa ini dan bukan yang lain? ada banyak pertanyaan yang malas untuk dijawab karena tentunya making decision is exhausting . tidak ada yang mudah dalam hidup, kecuali beberapa hal yang dapat dilakukan otomatis seperti gerak bernapas yang pada manusia normal dan sehat sudah pasti dilakukan tanpa perlu dipikir lagi. mana ada orang sehat lupa bernapas, coba... jadi balik ke hal prioritas itu, aku pikir tidaklah mudah menjalani hidup dalam lingkungan yang penuh dengan distraksi. apalagi aku yang sudah sangat terbiasa membaca opini orang dalam 280 karakter atau lebih sedikit. kalau diberikan teks panjang langsung pusing. bagaimana pula aku bisa mempelajari hal baru dan mengerti bahwa inilah yang kubutuhkan dan keputusan ini sudah yang paling baik?

ok laptop computer, now take a break

  Jadi sebagai pengguna laptop kantor untuk juga beberapa korespondensi pribadi dan " few-ish" non-work related stuff , aku tahu bahwa tidak bisa meminta privasi terlindungi karena: 1. Tidak ada hukum positif Indonesia (setahuku) yang bisa melindungiku saat perwakilan kantor mau buka-buka isi laptop kantor. 2. Kultur kantor tidak menghendaki komputer dan jaringan datanya dipakai untuk urusan non-work . Ini berarti aku perlu melakukan langkah-langkah antisipatif untuk melindungi kepentinganku sendiri. Kepentingan sendiri ini termasuk tapi tidak terbatas pada kesehatan mental, kesehatan  fisik, preferensi hidup, dan hal lainnya. Tidak sulit menemukan orang yang tidak menganggap beberapa aspek dalam hidup harus dilindungi karena privasi itu penting. Sekarang aku perlu beristirahat jadi laptop ini perlu sebuah break  juga.

can't keep up, i think

 aku tak mau terdengar tertekan, putus asa, atau aura negatif lainnya tapi untuk saat ini aku merasa sangat, sangat sulit, untuk dapat bertahan dengan perubahan keadaan. bertahan dan adaptasi itu melelahkan. pantas saja bisa terjadi spesies hilang, punah, karena tidak bisa adaptasi dengan perubahan lingkungan. tentu, aku tak menyatakan kalau diriku setara dengan satu spesies. aku sekedar merefleksikan kalau adaptasi itu tidak mudah dan dapat membuat orang dalam keadaan mental yang tidak baik. sekedar mengingatkan diri sendiri kalau ini sudah malam. saat orang lain bersenang-senang, bersantai, atau aktivitas melepas penat lainnya, aku duduk di depan layar mengetikkan kata-kata seperti orang yang hampir putus asa. padahal tidak. hanya memang kalau orang tidak tahu dan membaca lalu memaknai dengan salah tulisan ini, nadanya, pilihan katanya, aku tak yakin tulisan ini akan terbaca dan menimbulkan persepsi positif. tidak mungkin itu.

blind man's vision

 bisa dibilang aku seperti orang buta. butuh segera bisa melihat. melihat ke depannya, apa keputusan yang kuambil dampaknya. kalau kata orang the power of kepepet  tetapi aku tak suka sampai berada dalam keadaan kepepet. tinggi tingkat stress-nya. siapa juga yang mau sukarela menempatkan diri dalam keadaan kepepet dengan masa depan yang tidak terprediksi. yang jelas bukan aku.

sudah lewat lama dan masih di sini saja

jadi sudah lama melakukan hal yang sama dan tidak ada kemajuan berarti karena masih di sini saja. sementara orang-orang yang kulihat sudah bergerak dari titik semula ke titik lain yang lebih baru, lebih maju, lebih baik dari sebelumnya. bagaimana kalau tidak berhasil beranjak? apakah menghabiskan waktu di tempat ini? kan sudah rutin bilang ke diri sendiri ingin lebih sejahtera.

menyelamatkan diri sendiri

 kalau tidak bisa menyelamatkan diri sendiri, apa yang bisa dibilang? tenggelam sendiri dalam kesulitan dan dibiarkan orang hanyut terbawa arus. kalau menjalani hidup itu perlu parasut -- bila terjun dari ketinggian -- atau pelampung -- bila menyemplung ke laut -- agar makin besar kemungkinan selamatnya. melakukan yang lain-lain dengan tidak fokus, tidak beritikad baik menyelesaikan amanah, membuat orang tak lagi mempercayaimu. dampaknya makin sulit hidupmu. kalau tak ada yang percaya, bagaimana dirimu bisa yakin akan ditolong orang? 

mencari nama untuk keuntungan pribadi

 sebenarya sudah lumrah kalau orang yang punya pamor atas sesuatu keahlian tertentu bisa monetize kesohoran itu. sudah berlangsung sejak ber- millenia  cara mencari penghasilan seperti ini. jadi tidak heran kehebohan babi ngepet di depok akhir bulan april 2021 ternyata sebenarnya dalah bagian dari upaya mencari nama untuk keuntungan pribadi. tersohor, pamor naik, orang datang minta petunjuk, saran, berinteraksi, lalu memberikan semacam ucapan terima kasih untuk menyelesaikan masalah yang sebenarnya mungkin bukan solusi juga. makanya menarik juga kalau punya nama, reputasi, pamor. bisa diduitin  kan seru.

mendukung aktivitas vaksinasi

 kita tahulah saat ini sedang berjalan program vaksinasi covid di indonesia. kita dukung sepenuh hati dengan mendaftar saat kesempatan ada, datang tepat waktu pada tanggal yang ditentukan. ini semua bagian dari ikhtiar untuk menjadi lebih baik dalam hal kesehatan pribadi dan orang di sekitar. namanya juga usaha, tentu dilakukan sekuat tenaga. jadi besok perlu melakukan perjalanan singkat dulu ke propinsi sebelah yang kota tujuannya berjarak sekitar 150 kilometer dari sini karena mengantar orangtua untuk vaksinasi. dapatnya di kota sana, ya diterima saja, masa menolak kesempatan? soalnya tempat tinggal yang sekarang tidak mendaftar secara resmi sebagai penduduk alias tidak lapor kepala lingkungan. namanya juga tinggal di kompleks tertutup, masa iya satuan polisi pamong praja mau (dan bisa) masuk ke dalam sini lalu gedor satu per satu pintu penduduk untuk mengecek penghuninya? tidak mungkin! kita semua tahu bagaimana penegakan peraturan dilakukan secara selektif dan tajam ke bawah. jadi

melakukan inaktivasi akun

 jadi melihat ada informasi layanan daring tertentu yang akan dinonaktifkan lalu terpikir kalau selama ini ada banyak akun daring yang kumiliki  tapi sudah tak dipakai / tak diakses lagi karena satu hal dan lainnya tapi aku masih membiarkan saja. sebenarnya ini ada masalah atau akan jadi sumber masalah baru. untuk setiap profil dan akun yang dibuat lalu tak lagi digunakan, seharusnya aku tetap melakukan inaktivasi / membatalkan / menutup agar benar tak lagi menggunakan layanan tersebut. tidak tahu kan siapa tahu nanti di masa yang akan datang bisa berpotensi negatif dan merugikanku. ini seharusnya dilakukan rutin tapi siapa sih yang selalu bisa maintain  semua layanan yang pernah dirinya mendaftar untuk mencoba? kalau rutin dipakai lalu dimatikan akunnya, masih masuk akan dan wajar. kalau ini adalah layanan coba-coba saja? mungkin bahkan lupa dulu pakai nama pengguna dan kata sandi apa.

mengatur waktu sesuai kapasitas, prioritas, dan sumber daya lainnya.

 mencari tahu tentang manajemen waktu, pelan-pelan menerapkannya sesuai kondisi, konsisten dan berkomitmen dengan proses. lalu setelah beberapa waktu, melakukan evaluasi dengan maksud membuat beberapa perubahan dan penyesuaian demi semakin efektifnya bekerja. ini adalah upaya yang memerlukan ketekunan, kegigihan, dan kesabaran, selain tentunya kecerdasan pada tingkatan tertentu. prioritas yang tertinggi adalah menjadikan diri lebih baik dari sebelumnya, dapat bekerja lebih cepat atau segera mendelegasikan tugas rutin yang tidak esensial. selain itu tentunya dapat berpikir kreatif dan menemukan solusi. coba lihat paragraf di atas. aku menuliskan hal-hal seperti aku tahu banyak hal padahal tidak.

kontrol emosi sendiri

  menjalani hidup yang datar saja? tidak menarik! naik turun kehidupan itu perlu. apalagi kalau ada yang bisa dipelajari dari pengalaman pribadi. atau tidakpun, mendapatkan informasi pengalaman orang lain, analisis, dan tentukan mau melakukan apa. jangan sampai tidak mengakui atau tak menyadari bahwa tanpa bantuan orang lain, diri ini tidak akan bisa sampai di sini. jadi, kontrol emosi sendiri, karena aku butuh orang lain biarpun mungkin orangnya tak kusukai. ubah parameternya, ganti threshold  nya, bukan sekedar rasa tak suka. tetapkan nilai yang berharga, misalnya integritas pribadi lawan bicara. biarpun gaya bicaranya menjengkelkan, tapi kalau true to her words , tidak ingkar janji, ya kontrol emosi dan tidak perlu sampai meng- write off  orangnya sebagai sesuatu yang buruk. offendedness itu lebih besar porsinya dari diri sendiri.

memandang masa lalu, masa kini, dan masa depan

Sebagai orang yang tidak mungkin melakukan perjalanan waktu dan mundur ke masa lalu untuk mengubah sesuatu (keputusan yang diambil, peristiwa yang terjadi, etc.), atau melompat ke masa depan untuk melihat apa yang terjadi atas keputusan yang diambil, aku menghabiskan terlalu banyak waktu berkhayal dan berandai-andai. Biarpun aku tahu ini tidak baik, tetapi tetap saja aku lakukan tiap kali aku ada waktu luang atau semacam down time  di dalam kepala. Seperti semacam habit  yang buruk tetapi adiktif, aku ketagihan. Memandang masa lalu dan berandai-andai melakukan B dan bukannya A. Memilih membeli C dan D daripada menghabiskan semuanya ke E. Semacam itulah, permainan dalam kepala yang berisi penyesalan dan mengutuki diri sendiri. Merusak sekali tapi memang nagih . Masa kini yang tidak dirasa optimal dan cukup memuaskan memang tidak enak, lalu tentu saja, ketakutan akan masa depan yang tidak jelas. Ini sangat amat merusak ketenangan hati dan pikiran. Bisa membuat sakit. Seharusnya dikurangi

lalai dalam memberikan update

  rasanya tidak ada yang membaca tulisan di sini. metrik dari google analytic juga menyatakan hal yang sama. nobody read blogs anymore.  entah kenapa aku masih mengisi kabar baru sumpah serapah dan pikiran yang membuncah di sini. tidak ada yang datang karena sudah tak ada yang peduli tulisan seperti ini. sialnya, kemampuanku saat ini masih sebatas ini saja, keluh kesah semi-anonim di ruang maya tanpa ada yang mendengar (atau membacanya). sudah malam dan semua orang sepertinya memutuskan untuk tidur kecuali aku yang malah menyeduh air panas lalu membuat secangkir kopi. aku lalai dalam membuat update  mungkin karena dari dalam ada pikiran bahwa yang kubuat ini hampir pasti sia-sia. aku menulis agar ada orang lain yeng membaca tetapi ternyata kenyataan menunjukkan bahwa kumpulan huruf seperti ini sudah tak lagi menarik. apa mau kita sudahi saja blog ini?

kata orang, bagikan pengalamanmu!

 Setelah malang melintang dalam beberapa akun media sosial yang (pernah) ada, kesimpulan yang kudapatkan untuk menambah pengikut adalah sederhana: Bagikan pengalamanmu! Misalkan dalam belajar hal baru membangun sebuah perahu. Biasakan mendokumentasikan sebanyak mungkin hal yang dilakukan dan keputusan-keputusan yang diambil sampai akhirnya produknya selesai dan dapat ditampilkan ke umum atau sekedar dinikmati pribadi. Mengapa perlu membagikan pengalaman? Karena mungkin saja dalam waktu yang sama, ternyata satu atau beberapa orang lain sedang melakukan hal yang sama, dalam beberapa variasi berbeda. Bila ternyata orang lain itu mempelajari (misalnya) kesalahan-kesalahan yang kulakukan dan setelah itu mencoba mewujudkan yang sama sambil meminimalisir dampak merugikan yang mungkin terjadi, sebenarnya itu adalah net positive  untuk banyak orang. Tentunya di kemudian hari aku ketemu iterasi lebih baik yang dilakukan orang itu, lalu aku mencoba mendapatkan tujuan dengan mengubah tata cara pem

menjaga tetap di arah yang benar

 menjalani hidup tentu harus ada arah dan tujuan agar tidak menjadi pribadi yang terombang-ambing tak jelas mengikuti arus saja. tidak baik dan tak sehat dalam jangka panjang kalau hanya bermental "terserahlah, ngikut saja..." kelihatannya akan lebih mudah hidup seperti itu tetapi pada akhirnya akan hidup dalam rasa menyesal kenapa tidak melakukan sesuatu. siapa juga yang mau hidup panjang umur sampai tua tapi dalam rasa penyesalan karena tidak melakukan satu hal atau hal lain karena berkepribadian risk averse ? bayangkan menghabiskan hari tua dengan berandai-andai kalau dulu melakukan xxx dan bukannya duduk manis jadi orang baik dan tak mau kecipratan getah orang yang makan cempedak ( very random local saying being paraphrased, i know ). jadi mari kita melakukan satu hal dan/atau hal lain setiap hari setiap saat, mengambil keputusan sendiri dan bukan menyerahkan segalanya kepada orang lain atau bagaimana situasi. hidup untuk diri sendiri. susah senang konsekuensi dari keputu

masalah "kecil" dengan lingkar perut yang membesar

  jadi ini sudah menjelang pukul sepuluh malam dan besok adalah hari Senin. aku baru saja menghabiskan dua potong pisang goreng buatan mertua. lalu masih ada antrian pisang buah yang terlepas dari sisirnya sehingga sebaiknya segera "diamankan" daripada rusak karena terkena udara. bukan berarti rusak membusuk kalau dibiarkan sampai besok tetapi lebih ke tampilan kosmetik saja, mencoklat karena oksidasi tidaklah cantik dilihat. lalu aku memandang ke bawah dan tersadar bahwa bagian selangkanganku terutup oleh perut yang semakin menonjol ke depan. tidak, aku tak bisa hamil karena tidak punya uterus. berarti ini adalah: lemak di perut. ya, aku tersadar kalau lingkar perutku semakin membesar karena timbunan lemak di sekitar pinggang dan turun ke pinggul. masalah yang tadinya kuanggap kecil sekarang sudah membesar menjadi tak karuan dan mulai membuatku takut kalau aku akan tiba-tiba jatuh sakit akibat kebanyakan lemak! kalau sampai jatuh sakit yang terdampak dari salah satu tandanya

memandang kondisi "dompet" dan termenung

 adalah kebiasaan buruk yang dilakukan bertahun-tahun sampai sekarang ini seperti sebuah peribahasa: besar pasak daripada tiang. bukan berarti aku punya utang di mana-mana. tidak ada utang yang tak ter- manage olehku sampai gagal bayar. sampai sekarang kalau ada urusan keuangan selalu bisa ditanggulangi. hanya saja, ketika memandang laporan bulanan pencatatan keluar masuk kas, membuatku merasa kalau kebiasaan yang buruk ini akan membuat terperosok entah besok entah lain waktu nanti. untuk malam ini kesimpulannya sama dengan yang sebelum-sebelumnya: jangan sampai sakit, atau terlibat kecelakaan, atau menjadi korban penipuan / pencurian. bisa bangkrut nanti.

Membaca Buku Di Malam Hari

  Tidak semua orang bisa punya waktu luang sebanyak yang dimiliki segelintir orang lainnya. Kadang aku memang merasakan iri melihat orang yang bisa duduk-duduk saja karena menganggur. Kenapa merasa seperti itu? Karena aku punya banyak sekali buku yang belum dibaca, dan beberapa buku yang ingin kubaca ulang. Tapi tentu saja tidak ada waktu luang yang dibutuhkan untuk melakukannya. Kondisi terburuk adalah aku sampai pada tahap di mana sudah tak bisa membaca lagi. Mungkin karena rabun dekat yang parah. Mungkin sakit yang membuatku membutuhkan asisten untuk melakukan apapun. Atau mungkin aku meninggal dunia. Bila itu terjadi, apakah semua buku bertumpuk di rak dan lemari itu akan terpaksa dilepas -- dijual murah atau dikilokan -- karena tidak ada ruang simpan atau merepotkan atau tidak ada yang merasakan manfaatnya. Itulah, sebenarnya keraguanku. Aku berada di dalam lingkungan yang mana membaca buku itu adalah aktivitas yang tidak umum dan jarang pelakunya. Sedih juga mengalami keadaan ham

Mendapat Kabar Kematian

Ada berapa banyak orang yang pernah menunggu-nunggu kabar kematian orang lain? Ada berapa banyak orang yang mendoakan kematian orang lain atau berharap dalam hati (bila tak berdoa) agar ada yang segera wafat? Tergantung kondisi masa itu, tergantung relasi antara kedua orang itu juga. Misal di zaman pandemi, saat kapasitas rumah sakit dalam merawat pasien sampai sembuh sudah melewati batas, semua tempat penuh, lalu keluarga kita ada yang kena penyakit dan butuh diobati segera. Mungkin saat itu, saat sudah berusaha mencari ke mana-mana berusaha tapi tak mendapatkan pelayanan karena penuh, mungkin tanpa sadar berharap segera mendapat kabar bahwa ada yang meninggal dunia sehingga terciptalah slot kosong yang bisa diisi oleh anggota keluarga kita tersebut. Kabar kematian orang lain menjadi kabar baik buat kita. Hore! Kebanyakan orang tidak berpikir seperti itu -- mensyukuri kematian orang lain -- bahwa ada kemungkinan akan menjadi orang yang bahagia dengan kematian orang lain.

Tidak Sabar dan Tidak Memperhitungkan Resiko

 Jadi tersebutlah pada suatu hari aku mengakses portofolio investasi lalu berpikir kalau iseng sepertinya cukup lucu buatku pribadi, membeli saham suatu perusahaan. Jadi kubuka perintah beli dan melakukan transaksi. Anehnya dalam bagian status transaksi, perintah beli yang kumasukkan itu tidak muncul. "Oh, mungkin gangguan server, jadi perintahnya tidak tercatat dan tidak dieksekusi," demikian pikirku setelah mencoba menyegarkan tampilan status transaksi beberapa kali. Aku tutup aplikasi daring tersebut dan melakukan aktivitas rutin. Malam hari pukul sepuluh aku buka lagi aplikasi daring dan betapa kagetnya ketika melihat portofolioku berisi saham yang tadinya kupikir tidak jadi terbeli. Lebih membuat jengkel adalah nilai saham tersebut turun cukup besar yang berarti aku menderita unrealized loss  yang cukup besar. Ini terasa menunjukkan kebodohan pribadi yang menganggap aplikasi daring yang kupakai untuk transaksi dapat diandalkan seratus persen. Jadi aku menuliskan blog ini